7 Ragam Kuliner Khas Palu yang Wajib Dicicipi – Palu, ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, bukan hanya dikenal karena keindahan alamnya yang terdiri dari lembah, sungai, pegunungan, teluk, dan laut. Kota ini juga menyimpan kekayaan kuliner yang mencerminkan keragaman budaya dan kearifan lokal masyarakat Kaili, suku asli yang mendiami wilayah ini. Kuliner khas Palu menawarkan perpaduan rasa gurih, pedas, dan segar yang berasal dari bahan-bahan lokal seperti ikan laut, sagu, kelor, dan rempah tropis.
🧭 Sejarah dan Budaya dalam Kuliner Palu
Kuliner Palu lahir dari perpaduan budaya Kaili, Bugis, dan Gorontalo yang telah berinteraksi selama berabad-abad. Sebagai kota pesisir dan jalur perdagangan, Palu menjadi titik temu berbagai tradisi kuliner. Hal ini tercermin dalam penggunaan bahan lokal seperti ikan roa, sagu, dan daun kelor, serta teknik pengolahan yang masih mempertahankan cara tradisional seperti pengasapan, fermentasi, dan pemanggangan dengan tungku tanah liat.
Makanan khas Palu tidak hanya soal rasa, tetapi juga tentang identitas dan nilai sosial. Banyak hidangan yang dulunya hanya disajikan dalam acara adat atau ritual keagamaan, kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan daya tarik wisata kuliner.
🥘 Ragam Kuliner Khas Palu yang Wajib Dicicipi
Berikut adalah daftar makanan khas Palu yang paling populer dan memiliki nilai budaya tinggi:
1. Sambal Ikan Roa
Sambal ikan roa adalah ikon kuliner Palu yang telah dikenal hingga ke berbagai penjuru Indonesia. Terbuat dari ikan roa asap yang dihaluskan bersama cabai, bawang, dan rempah pilihan, sambal ini menghadirkan cita rasa pedas, gurih, dan sedikit aroma asap yang khas. Sambal ini cocok slot 10k sebagai pendamping nasi, lalapan, atau bahkan sebagai oleh-oleh khas Palu karena daya tahannya yang lama.
2. Uta Dada
Uta Dada, yang dalam bahasa Kaili berarti “kuah santan”, adalah hidangan berkuah yang menggunakan santan kental sebagai bahan utama. Terdapat dua varian populer: uta dada ayam dan uta dada ikan cakalang. Hidangan ini dimasak dengan rempah seperti serai, lengkuas, bawang merah, dan cabai, menghasilkan kuah yang kental, aromatik, dan kaya rasa.
3. Kue Paranggi
Kue Paranggi adalah penganan manis yang terbuat dari campuran tepung terigu, gula merah, minyak, dan soda kue. Bentuknya setengah lingkaran dan teksturnya padat namun lembut. Kue ini sering disajikan sebagai camilan sore atau teman minum teh, dan menjadi favorit di kalangan masyarakat lokal.
4. Kacang Goyang
Kacang goyang adalah camilan khas Palu yang mirip dengan kacang telur, namun memiliki lapisan warna-warni yang menarik. Terbuat dari kacang tanah yang disangrai dan dilapisi gula cair berwarna, kacang goyang memiliki rasa manis dan tekstur renyah. Cocok sebagai oleh-oleh atau camilan ringan.
5. Labia Dange
Labia Dange adalah kue tradisional yang terbuat dari sagu panggang. Dalam bahasa Kaili, “labia” berarti sagu dan “dange” berarti panggang. Kue ini dimasak menggunakan wajan tanah liat dan tungku api, menghasilkan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam. Tersedia dalam varian manis dan asin, tergantung isiannya.
6. Dodol Kelor
Dodol kelor adalah inovasi kuliner Palu yang menggabungkan dodol tradisional dengan daun kelor yang kaya nutrisi. Rasanya manis dan sedikit pahit, dengan tekstur kenyal khas dodol. Produk ini menjadi bukti bahwa kuliner Palu terus berinovasi tanpa meninggalkan akar tradisionalnya.
7. Pia Kelor
Pia kelor adalah versi lokal dari kue pia yang diisi dengan pasta daun kelor. Rasanya unik, sedikit earthy, dan cocok untuk pencinta makanan sehat. Pia ini sering dijadikan oleh-oleh karena kemasannya yang praktis dan daya tahannya yang cukup lama.