Pendahuluan: Ketika Dominasi Mulai Diuji – Arsenal tampil luar biasa sepanjang paruh pertama spaceman slot musim 2025/2026. Di bawah arahan Mikel Arteta, mereka memimpin klasemen dengan permainan yang solid, disiplin, dan efisien. Namun, di balik euforia tersebut, mulai muncul tanda-tanda bahaya yang bisa mengancam ambisi mereka untuk meraih trofi Premier League pertama sejak 2004.
Dari tekanan rival seperti Liverpool dan Manchester City, hingga potensi gangguan internal seperti ketertarikan klub lain terhadap pemain kunci, Arsenal harus menjaga fokus dan konsistensi. Artikel ini akan mengulas secara mendalam berbagai sinyal bahaya yang mulai mengintai The Gunners.
1. Ketertarikan Real Madrid pada William Saliba
Salah satu ancaman terbesar datang dari luar lapangan. Bek andalan Arsenal, William Saliba, mengaku sempat tergoda oleh minat Real Madrid. Meski telah memperpanjang kontrak hingga 2030, pernyataan tersebut menjadi sinyal bahwa masa depan Saliba belum sepenuhnya aman.
Saliba adalah fondasi pertahanan Arsenal. Kehilangan dirinya, bahkan hanya gangguan mental akibat rumor transfer, bisa berdampak besar pada stabilitas tim.
2. Liverpool Mulai Menekan
Legenda Manchester United, Gary Neville, menyebut bahwa Liverpool adalah satu-satunya tim yang bisa menjegal Arsenal dalam perburuan gelar musim ini. Dengan performa yang mulai stabil dan skuad yang berpengalaman, The Reds bisa menjadi ancaman nyata di paruh kedua musim.
Arsenal unggul enam poin dari Manchester City dan tujuh dari Liverpool, namun jadwal padat dan laga-laga besar masih menanti. Jika lengah, keunggulan tersebut bisa menguap dalam hitungan pekan.
3. Cedera dan Kedalaman Skuad
Meski memiliki skuad yang lebih dalam dibanding musim-musim sebelumnya, Arsenal tetap bergantung pada beberapa pemain kunci seperti Bukayo Saka, Martin Ødegaard, dan Declan Rice. Cedera pada salah satu dari mereka bisa mengganggu ritme permainan.
Arteta harus pintar melakukan rotasi dan menjaga kebugaran pemain, terutama menjelang fase krusial di Liga Champions dan Premier League.
4. Tekanan Mental dan Sejarah Kegagalan
Arsenal sudah tiga musim berturut-turut finis sebagai runner-up. Musim ini, mereka tampil lebih pragmatis dan dewasa, namun tekanan untuk juara bisa menjadi beban tersendiri.
Mentalitas juara harus dibuktikan di laga-laga sulit, terutama saat menghadapi tim papan bawah yang bermain bertahan. Kemenangan di laga seperti melawan Burnley menjadi bukti bahwa Arsenal mulai berubah, namun ujian sebenarnya masih panjang.
5. Jadwal Padat dan Kompetisi Ganda
Arsenal masih aktif di Liga Champions dan Piala FA. Jadwal padat bisa menjadi jebakan jika tidak dikelola dengan baik. Rotasi pemain, manajemen kebugaran, dan strategi taktis harus disesuaikan agar tidak kehilangan momentum di liga domestik.
Kesimpulan: Arsenal Harus Tetap Waspada
Musim 2025/2026 bisa menjadi momen emas bagi Arsenal untuk mengakhiri penantian panjang gelar Premier League. Namun, sinyal bahaya mulai bermunculan. Dari tekanan rival, potensi kehilangan pemain, hingga tantangan internal, The Gunners harus menjaga fokus dan konsistensi.
Jika mampu melewati semua ujian ini, Arsenal bukan hanya akan menjadi juara, tetapi juga membuktikan bahwa mereka telah benar-benar kembali sebagai kekuatan dominan di sepak bola Inggris.
